Saya akan mengajak anda bertukar pemikiran dan membantu dalam segala permasalahan hidup. Kami akan memberi dukungan, infomasi, dan penyelesaian masalah yang paling tepat.

Sabtu, 05 November 2016

Tanggung jawab orang tua, Guru Sekolah Minggu dan Jemaat bagi perkembangan iman anak


Tanggung jawab orang tua, Guru Sekolah Minggu
dan Jemaat bagi perkembangan iman anak

Anak belajar dari Kehidupannya!, jika anak dibesarkan dilingkungan yang keras, dia akan tumbuh menjadi orang yang angkuh, keras kepala, dan bersifat individu, jika anak dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dia akan tumbuh menjadi orang yang penuh kasih, dan perduli kepada orang lain, jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri, dengan toleransi ia belajar menahan diri, dengan pujian ia belajar menghargai, dengan penerimaan ia belajar mencintai, dengan dukungan ia belajar menyenangi diri, dan dengan pengakuan ia belajar mengenal tujuan! Tanpa kita sadari dalam kehidupan kita sehari-hari, anak kecil mencoba menirukan setiap perkataan, sikap, tindakan, cara berpakaian, dan segala hal yang mereka perhatikan dari orang dewasa. Siapa yang akan  menentukan karakter dan perkembangan iman anak?

Orang tua adalah peran utama dalam perkembangan anak! dan pihak pertama yang harus memperhatikan dan mendidik mereka, begitulah seharusnya karena anak yang akan menjadi tulang punggung  dan penerus generasi keluarga, tentu kita sebagai orang tua akan merasa bangga jika memiliki anak dengan karakter yang baik, bertangggung jawab, dan memiliki iman yang kuat didalam Tuhan sebagai umat Kristen. Menyadari hal itu, seakan sungguh berat tanggung jawab kita, tetapi itulah yang harus direnungkan setiap orang tua. “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” (Kejadian 18:19) setelah membaca dan merenungkan firman Tuhan tersebut, akan menjadi sangat jelas mengenai peran dan tanggung jawab kita sebagai orang tua, lalu apa yang akan kita ajarkan kepada anak-anak kita? “kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya” (Mazmur 78:4) demikian hal-hal yang perlu kita ajarkan kepada anak-anak kita, kapan kita mengajarkannya? “kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk dirumahmu dan apabila engkau sedang perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 11:19) demikian Firman Tuhan menjawab pertanyaan itu, dan artinya setiap waktu dan setiap kesempatan dalam kehidupan kita sehari-hari adalah mendidik anak-anak kita. Lalu bagaimana jika mereka tidak mau mendengar dan menuruti didikan kita? “Hai bapa-bapa, janganlah  sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya” (kolose 3:21), “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Efesus 6:4) jika kita renungkan firman Tuhan tersebut, kita akan menjadi tahu apa yang diinginkan oleh anak-anak kita, yaitu sikap, tindakan, dan perkataan yang baik dan sabar dalam mendidiknya, supaya mereka mau menerima dan menyikapi setiap ajaran kita, selain itu cara penyampaian yang menarik dan tidak membosankan akan menentukan keberhasilan kita dalam mendidiknya. Kita tidak perlu memiliki alasan dingin, bahwa pendidikan kita kurang bahkan tidak bersekolah sehingga merasa tidak mampu mendidik anak dengan baik dan benar, tetapi firman Tuhan yang ada dalam Alkitab adalah senjata kita sebagai orang tua.

Peran Guru Sekolah Minggu bagi pertumbuhan iman dan karakter anak. Pihak kedua yang akan menentukan masa depan Gereja adalah para guru Sekolah Minggu, itu artinya seorang guru Sekolah Minggu harus mahir, terampil, dan cakap dalam mendidik anak-anak. Bila dirasakan memang cukup berat tugas kita sebagai guru Sekolah Minggu, tetapi mengingat kita adalah pihak kedua itu artinya anak-anak kita telah menerima sebuah peta dari orang tua mereka, dan kita menjadi kunci, jadi tidak usah kuatir akan peran dan tanggung jawab kita, karena jika peran orang tua berhasil maka kita akan lebih mudah dalam menuntun mereka. Segala sesuatu yang harus kita sampaikan sama seperti apa yang harus disampaikan oleh orang tua begitu juga cara menyampaikannya, selain itu kita juga harus paham bagaimana menjadi guru, dan sikap guru kepada murid-muridnya, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23) dari firman Tuhan ini kita telah mendapatkan jawabannya. Lalu bagaimana jika peran orang tua gagal? maka kita yang akan memberikan peta dan kunci itu, dan kita yang akan menuntun mereka dengan cara-cara yang Tuhan ajarkan kepada kita dan telah tertulis didalam Alkitab segala sesuatu yang kita perlukan dalam mendidiknya.

Peran Jemaat bagi perkembangan anak juga sangatlah penting. Manusia adalah makhluk sosial, artinya kita semua hidup berdampingan dan saling membutuhkan. Sebagai jemaan Tuhan yang bijaksana kita juga harus menanamkan hal-hal baik untuk perkembangan anak-anak, baik menurut kita masih sering keliru tetapi baik menurut Allah adalah yang paling tepat, dan segala sesuatu yang kita sampaikan kepada mereka sama dengan apa yang di sampaikan oleh orang tua dan guru Sekolah Minggu, tetapi kita adalah sebagai rumah mereka yang telah menerima peta dan juga kunci untuk mencari dan masuk kerumahnya. Rumah adalah tempat berlindung, tempat kita tinggal, dan tempat kita pulang, begitulah arti sebuah rumah, maka kita harus memiliki kemampuan sama seperti rumah, “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya” (Amsal 3:27) sebagai rumah hendaknya kita tidak perlu sungkan menerima tamu, apalagi tamu itu adalah orang yang memerlukan pertolongan kita, untuk menuntun hidupnya kearah yang tepat dan tidak menyimpang dari ajaran Allah. Itu artinya kita harus lebih waspada supaya anak-anak tidak mengambil sisi buruk kita, dan menirukan perbuatan kita yang buruk dihadapan Allah, ternyata tugas kita juga cukup berat, “dituntun-Nya mereka dengan awan pada waktu siang, dan semalaman suntuk dengan api” (Mazmur 78:14) meskipun tanggung jawab kita cukup berat kita tidak perlu kuatir karena Tuhan selalu menuntun kita dalam melakukan perbuatan yang mulia. (Minggu, 12 Juli 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar