Setia dalam perkara kecil
Tabah dalam perkara besar
Bacaan
Matius 25:14-30
Sewaktu
masih anak-anak kita selalu dimanjakan dan dijaga oleh orang dewasa, dan
seorang anak belum memiliki tanggungjawab dan beban hidup seperti orang dewasa.
Ketika masih anak-anak kita hanya datang kegereja untuk dilayani, tugas kita
memperhatikan orang yang membimbing kita yaitu guru sekolah minggu. Terkadang
memperhatikan orang lain dan berusaha menghargai arahan orang lain sangatlah
sulit kita terima, apalagi dalam kondisi kita yang belum dewasa dan masih
anak-anak. Ketika menjalani kehidupan remaja segala sesuatu menjadi berubah,
tanggungjawab dan beban hidup kita semakin bertambah, disanalah kita mulai
menjadi pembimbing yang mengarahkan bukan lagi pendengar. Begitu selanjutnya
ketika kita bertambah dewasa, tugas dan tanggungjawab kita akan semakin banyak
dan semakin berat.
Saudara-saudari
sekalian, jadi janganlah mengeluh atas beban berat yang anda alami, karena
Tuhan mengenal pribadi anda dan tidak akan memberikan tanggungjawab diluar
kemampuan anda, dan kita dituntut untuk setia melalui setiap tugas panggilan
kita. “Tetapi hamba yang menerima satu
talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang
tuannya” (ayat 18) perhatikan firman Tuhan tersebut, jika kita terdiam dan
menyerah atas beban hidup kita semua tidak akan selesai, bahkan kita hanya akan
menambah beban karena setiap kali waktu berjalan akan selalu datang
pekerjaan, dan beban hidup yang baru.
Mari senantiasa memenuhi tanggungjawab yang Tuhan berikan dan kita akan
menerima upah dari Allah, bahkan Dia akan menambahkan segala sesuatu yang baik
untuk kita. “Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (ayat
21). (Jumat, 15 April 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar