BAHAN MENGAJAR SEKOLAH
MINGGU REMAJA PEMUDA
20
November 2016
TEMA : BEGAL KEHIDUPAN
Yeremia 23:
1-6
Nilai kristiani:
Sekalipun kesukaran, penderitaan,
ketidakadilan bahkan kehilangan arah dan tujuan melanda hidup kita, namun kita
tetap diajak untuk percaya dan setia kepada Allah, jangan berpaling dari Allah.
Pujian:
Kidung
Jemaat 445 – Harap Akan Tuhan
Ayat indah:
“Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Roma 12:12
URAIAN PELAJARAN HARI INI:
Apa yang kita pikirkan saat mendengar kata begal? Ah,
mungkin ada yang menjawab manusia bertopeng, celurit, tempat sepi, perampok,
dan lain-lain. Kata ini tentu tidak asing lagi bagi kita sebab beberapa waktu
lalubegal begitu ngetrend. Hal ini terkait dengan maraknya aksi
pembegalan para pengendara motor, mobil, maupun orang yang tengah berjalan kaki
di jalan-jalan yang sepi. Pelakunya biasanya berkelompok dan bersenjata, yang
menunggu mangsa di jalanan sepi baik siang maupun malam.
Kata begal sendiri artinya penyamun atau perampas barang
orang lain. Begal begitu merugikan karena tidak hanya mengancam keselamatan
oranglain, namun juga menghambat oranglain untuk mencapai tujuannya. Secara
psikologis, seseorang yang baru saja dibegal akan mengalami trauma, kebingungan
(undirection). Polisi berkali-kali melakukan operasi untuk menekan angka
korban sekaligus memberantas aksi begal. Namun, begal-begal terus beraksi di
berbagai tempat dan waktu, dan korban masih terus berjatuhan.
Sekarang agaknya istilah begal tidak hanya berlaku dalam
dunia kriminal saja, namun merambah pada segala aspek kehidupan. Segala sesuatu
yang membuat kita tidak sampai pada tujuan hidup kita, bisa saja kita sebut
dengan istilah begal. Kita harus cermat dan mewaspadai adanya begal-begal dalam
kehidupan kita.
Adanya begal-begal kehidupan dirasakan pula oleh penduduk
Yerusalem pada masa Nabi Yeremia. Nabi Yeremia adalah seorang nabi yang berasal
dari Anatot, sebuah kota kecil yang jaraknya kurang dari 5 km ke arah Timur
Laut dari Yerusalem. Yeremia menjadi nabi saat usianya masih muda. Ia berkarya
di Yerusalem, tempat dimana ia sering ditolak, dianiaya bahkan diusir. Selama
Yeremia berada di Yerusalem, ia melewati tiga periode pemerintahan yang
berbeda-beda; raja Yosia, Yoyakim dan Zedekia. Di antara ketiga periode
tersebut, pada masa pemerintahan raja Zedekia lah Yerusalem mengalami
kehancuran, yang sama sekali tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Zedekia sebagai raja Yehuda di
Yerusalem sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri sebagai raja yang baik, yang
dapat menegakkan keadilan, memberlakukan kehendak Allah atas
umat-Nya.
Pemerintahan yang dijalankan banyak mengandung hukum yang tidak adil,
perampasan hak dan berbagai perbuatan jahat lainnya (Yeremia 21). Pemerintahan
Zedekia tidak ubahnya seperti begal-begal yang mengancam dan merugikan
kehidupan penduduk Yerusalem. Zedekia tidak dapat menjadi gembala yang baik
bagi kawanan domba Allah. Banyak umat yang tercerai-berai, kelaparan, penuh
dengan penderitaan dan mengalami berbagai ketidakadilan. Dalam perikop ini juga
kita dapat melihat bagaimana Yeremia bernubuat. Ia mengatakan bahwa bangsa
Israel – yang disebut sebagai kawanan domba Allah – berada dalam kondisi yang
tidak sesuai dengan kehendak Allah. Raja beserta pegawai-pegawainya tidak dapat
memerintah dengan bijak dan adil, kawanan domba Allah pun akhirnya tercerai
berai, bahkan tidak menutup kemungkinan banyak dari penduduk Yerusalem yang
turut terlibat dalam perbuatan yang jahat dihadapan Allah oleh karena mereka
melihat sendiri bagaimana raja dan pemerintahan yang dijalankan penuh dengan
ketidakadilan. Akibat yang diterima kemudian adalah masa pembuangan yang penuh
dengan penderitaan. Tuhan Allah sebagai pemilik tentunya akan murka jika
domba-domba-Nya tidak dirawat, berpaling, disesatkan bahkan hidup dalam
penderitaan.
Atas
penderitaan yang ditanggung penduduk Yerusalem,Yeremia kemudian menyerukan
sebuah pengharapan kepada umat agar tidak mudah putus asa di tengah-tengah
kondisi yang sulit dan penuh penderitaan. Janji Allah untuk menghadirkan
seseorang yang berlaku adil menjadi suatu pengharapan tersendiri bagi bangsa
Israel. Maka, pada saat itu pula, melalui Yeremia Allah berjanji akan menjadi
gembala yang baik bagi bangsa Israel. Allah akan mengumpulkan domba-domba yang
tersebar dan mengembalikan mereka ke padang rumput. Hal ini merupakan gambaran
mengenai kehendak Allah atas umat-Nya, bahwa Allah menghendaki agar umat-Nya
kembali hidup dengan damai sejahtera, tentram dan terlepas dari penderitaan
yang begitu menyiksa, khususnya dari pembuangan di Babel. Allah akan
menumbuhkan seorang keturunan Daud yang namanya akan disebut sebagai Tuhan
keadilan kita (ayat 6).
Raja
yang akan datang digambarkan sebagai Tunas yang adil dari Daud, Dia akan
memerintah dengan adil dan menjadi penyelamat atas Yehuda. Seruan Yeremia dalam
perikop ini mengingatkan umat Israel, walaupun kesukaran, penderitaan,
ketidakadilan bahkan kehilangan arah dan tujuan melanda hidup mereka, namun
mereka tetap diajak untuk percaya dan setia kepada Allah, jangan berpaling dari
Allah, sebab Allah adalah sumber keadilan yang akan senantiasa memelihara
kehidupan umat-Nya dimanapun mereka berada. Janji akan datangnya tunas Daud,
yakni raja baru yang akan memerintah dengan adil dan sesuai dengan kehendak
Allah menjadi pengharapan yang besar bagi bangsa Israel yang telah lama
menantikan adanya perubahan dalam hidup mereka yang selama ini penuh dengan
penderitaan.
Pengalaman
penduduk Yerusalem yang menghadapi pergumulan kehidupan, diperlakukan tidak
adil, ditelantarkan mungkin tidak sama persis dengan pengalaman hidup kita.
Namun kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman penduduk Yerusalem, bahwa
dalam kehidupan ini kita pasti akan melewati masa-masa sulit, tantangan-tangan.
Begal-begal kehidupan itu sendiri siap menghadang kita kapan saja. Misalnya
saja dalam menjalani masa-masa pendidikan, relasi tentu akan ada
tantangan-tantangan yang akan kita hadapi seperti persoalan yang datang dari teman,
keluarga, maupun persoalan yang datang dari diri kita sendiri. Kita harus
menyadari bahwa persoalan atau begal-begal kehidupan datang silih berganti
kepada kita. Namun sebagaimana Nabi Yeremia menjanjikan pengharapan yang datang
dari Tuhan kepada penduduk Yerusalem yang mengalami tantangan, kita juga
dijanjikan pengharapan itu. Sekalipun kesukaran, penderitaan, ketidakadilan
bahkan kehilangan arah dan tujuan melanda hidup kita, namun kita tetap diajak
untuk percaya dan setia kepada Allah, jangan berpaling dari Allah, sebab Allah
adalah sumber keadilan yang
akan
senantiasa memelihara kehidupan umat-Nya dimanapun kita berada. Lebih daripada
itu kita juga harus mewaspadai setiap langkah hidup kita. Sebagai remaja kita
harus menjalani hidup ini dengan lebih terencana, hati-hati, serta awas
terhadap kemungkinan adanya upaya perampasan tujuan hidup, karena jangan-jangan
sang begal kehidupan adalah diri kita sendiri!
KREATIVITAS
CARA PENYAMPAIAN
1. Ajaklah remaja untuk bermain Good
sheperd. Pelayan Firman akan menyampaikan instruksinya:
a.
Siapkan penutup mata degan jumlah
sebanyak remaja yang hadir.
b.
Remaja dibagi menjadi dua kelompok
besar. Tunjuklah satu pemimpin pada masing-masing kelompok, dan tiga orang
pengecoh pada masing-masing kelompok.
c.
Masing-masing pemimpin kelompok
berdiri di sudut yang berbeda
d.
Sedangkan seluruh anggota kelompok
dikumpulkan di tengah dengan mata yang tertutup kain.
e.
Ketika hitungan dimulai,
masing-masing pemimpin kelompok dari sudut mengarahkan anggota kelompoknya
untuk masuk ke sudut dimana pemimpin berada
f.
Pemimpin kelompok memberi pengarahan
dengan sandi yang telah di sepakati oleh kelompok (misalnya: suara ”mbeek,
meong, moooh”)
g.
Para pengecoh masuk ke dalam arena
bermain, bertugas mengecoh perjalanan dari anggota kelompok yang hendak
berjalan menuju pemimpin kelompoknya.
h.
Masing-masing anggota kelompok
dilarang berjalan bergandengan
i.
Pemimpin kelompok yang berhasil
mengumpulkan seluruh anggota kelompoknya terlebih dahulu akan dinyatakan
menjadi pemenang
j. Contoh
formasi arena permainan:
2.
Tanyakan
kepada remaja, apakah yang menyebabkan mereka sulit untuk segera masuk ke
“kandang” mereka masing-masing? Berikan kesempatan remaja untuk menanggapi
pertanyaan tersebut.
4.
Pelayan
Firman menyampaikan fenomena begal
5.
Pelayan
Firman menyampaikan uraian pelajaran hari ini.